Sabtu, 30 Maret 2013

Jadi Karyawan atau Buka Usaha ( Pengusaha )

Ada dua pilihan profesi untuk sandaran hidup masa depan: menjadi karyawan atau berwirausaha. Bagaimana menentukan pilihan yang lebih tepat untuk kita?

Konsultan Karir di Bina Sarana Informatika Heri Kuswara mengatakan, sejak kuliah di semester pertama mahasiswa harus sudah menentukan pilihan profesi: bekerja atau berwirausaha. Dilihat dari teori perjalanan karier, ujarnya, usia ideal mengambil keputusan profesi di bidang tertentu adalah 18 tahun. Keputusan inilah yang akan melatari bidang kompetensi yang akan didalami selama masa perkuliahan. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga tahapan penting dalam perjalanan karier seseorang. Pertama adalah tahapan karier fantasi untuk anak usia 0-12 tahun. Di usia ini, cita-cita anak cenderung berubah-ubah, sesuai situasi, kondisi, berdasarkan interaksi dan apa yang dia lihat. 

Kedua adalah tahap perencanaan karier tentatif yang terjadi di kisaran usia 12-18 tahun. Di tahap ini seseorang sudah mulai memilah-milah profesi. “Misalnya dia ingin menjadi wartawan, tetapi kemudian mempertimbangkan risiko pekerjaan tersebut. Setelah mempertimbangkannya, ia ganti memilih profesi lain,” jelasnya.

Ketiga adalah tahap karir realistis. Di usia 18 tahun, tepatnya pada semester awal kuliah, setiap mahasiswa harus memasuki tahapan karir realistis. Idealnya mereka tidak lagi memilah-milah, tapi sudah memilih profesi yang sesuai minat dan didukung kompetensi. 

Artinya bila dia memilih menjadi seorang akuntan, maka minat tersebut harus didukung latar belakang keilmuan di bidang akuntansi.

Jika pilihannya adalah menjadi karyawan di sebuah perusahaan, maka mahasiswa perlu memiliki perencanaan karier jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Misalnya:

- Perencanaan karir jangka pendek (0-2 tahun) harus ada target menguasai/memahami ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau didalami. 
- Jangka menengah (2-5 tahun) targetnya adalah mengasah kemampuan yang dimiliki. 
- Jangka panjang (5 tahun ke atas) targetnya adalah memiliki keahlian dan pengalaman di bidang tersebut.


Sebaliknya, jika ingin menjadi pebisnis atau berwirausaha, berikut yang mesti dipersiapkan:

1. Sejak awal kuliah, kita harus belajar belajar bagaimana membuat perencanaan bisnis (business plan) yang baik.

2. Harus banyak bergaul dan berinterakasi dengan orang-orang di dunia usaha. Tujuannya supaya bisa masuk ke lingkungan dunia usaha.

3. Harus banyak mencari inspirasi dari success story (kisah sukses) para wirausahawan.

4. Bisnis sifatnya fluktuatif, ada masa naik dan turun. Agar kita bisa tetap menikmati bisnis di tengah situasi yang fluktuatif, maka pilihlah bisnis yang diminati, disukai, menjadi hobi, dan kita memiliki kompetensi di bidang tersebut.

Selanjutnya, pilihan ada di tangan Anda.

Jumat, 29 Maret 2013

Rangkuman Pertemuan 2 Entrepreneurship

                                                               PERTEMUAN 2
                             BERPIKIR KREATIF, PERUBAHAN & ETIKA BISNIS



Mindset Menggerakkan Perilaku
Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/ kesatuan dari keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai
yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan dan pendapat yang tidak dikeluarkan
dalam memandang diri kita sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Atau mindset adalah semacam
filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan kita alami

Pola Pikir Entrepreneur
Pola pikir seorang entrepreneur menonjol dalam banyak hal, Seorang entrepreneur berkarakter
produktif, bukan konsumtif. Juga selalu berusaha ”mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas sumberdaya secara efisien, ia selalu mencari alternative bila sumber daya yang ada terbatas.

Hambatan Persepsi saat memulai Usaha

masalah yang di hadapi setiap orang bekerja dimulai dari persepsi saat mulai usaha,
selalu beralasan seperti : saya seorang yang Terlalu muda, Saya seorang yang terlalu Tua,
Saya adalah Seorang yang tidak Berbakat, dan alasan yang paling banyak adalah
" Saya belum memiliki Modal untuk Usaha".
Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M,

yaitu:
1. Motivasi yg kuat,
2. Mindset yg tepat (produktif, kreatif, positif)
3. Make it (lakukan saja).
Untuk meningkatkan motivasi dalam berusaha, maka settinglah hasrat anda berusaha
seperti hasrat ketika anda sedang jatuh cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan membayangkan
bahwa seorang entrepreneur akan mempunyai waktu yang luang dan ruang yang lapang.


Bagaimana sikap dan perilaku wirausaha
Sikap dan perilaku pengusaha dan karyawan merupakan bagian penting dalam etika wirausaha
yang diberikan kepada pelanggan, adapun sikap dan perilaku tersebut adalah :
-  Jujur dalam bertindak & bersikap,
-  Rajin,tepat waktu dan tidak malas,
-  Murah senyum, Beramah tama, pandai bergaul,
-  Fleksibel dan suka menolong pelanggan,
-  Tanggung jawab dan rasa memiliki Perusahaan

Tujuan dan manfaat Etika Wirausaha
Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan:
- Persahabatan dan pergaulan
- Menyenangkan orang lain
- Membujuk pelanggan
- Mempertahankan pelanggan
- Membina dan menjaga hubungan.